22 Agustus 2008

Suku Kubu Mengaku Tak Diperhatikan

Kelompok Orang Rimba atau suku "Kubu" yang termarjinal di luar hutan merasa iri hati terhadap komunitasnya yang tinggal di Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNB) Kabupaten Sarolangun dan Batanghari.

"Kami yang tinggal menumpang di kebun-kebun sawit masyarakat desa dan perusahaan tidak sebaik nasib Orang Rimba di TNBD yang banyak diperhatikan pemerintah dan LSM," kata Sikar, ketua kelompok Orang Rimba Mandelang, Kec. Tabir Kab. Merangin, Kamis.

Sikar mengakui, kelompoknya tinggal di perkebunan sawit yang dulunya hutan adat mereka selalu terancam diusir perusahaan perkebunan sawit, karena perusahaan khawatir Orang Rimba akan mengambil kembali kebun tersebut.

"Kami juga punya perasaan dan tidak akan mengganggu sawit, tapi biarkan kami tinggal di kebun sawit ini, ke mana lagi akan pergi, hutan adat kami sudah habis jadi kebun sawit," ungkap Sikar didampingi keluarganya Pesitai.

Ia menjelaskan, kelompok Orang Rimba Air Hitam Ulu TNBD, seperti kelompok Temengung Tarib dan Mijas mendapatkan perhatian pemerintah yang luar biasa.

TNBD juga sebagian hutannya masih utuh, rotan, damar, getah jelutung, jernang, babi hutan, labi-labi masih banyak ditemukan sebagai sumber penghidupan utama Orang Rimba selama ini. "Kami tidak mungkin bergabung ke TNBD, sebab di hutan itu cukup banyak Orang Rimba," ujarnya.

Kelompok Sikar beberapa tahun lalu pernah dijanjikan pemerintah daerah dan pihak perusahaan akan membangun rumah untuk mereka, tapi sampai saat ini tidak terealisasi, bahkan mereka terancam akan diusir dari kebun sawit tersebut.

0 komentar :

Tulisan Terkait: