02 Agustus 2008

Olimpiade Beijing, Termahal Sepanjang Sejarah

Tinggal sepekan lagi Olimpiade musim panas ke-29 digelar di Kota Beijing, Tiongkok. Penyelenggaraannya resmi digelar mulai 8 Agustus. Hari-hari terakhir ini merupakan pengecekan terakhir untuk Beijing Organizing Committee of the 29th Olympic Games (BOCOG). Pemerintah Kota Beijing pun memeriksa setiap detail dari persiapan yang telah berlangsung sejak tujuh tahun lalu. Tak hanya memeriksa kesiapan lokasi pertandingan dan SDM pendukungnya, mereka bahkan juga mengawasi perubahan cuaca yang bakal terjadi. Presiden Tiongkok Hu Jintao memang telah memerintahkan masyarakatnya untuk mengamankan jalannya Olimpiade agar sukses.

Tiongkok tegar bertahan dari berbagai masalah yang menaungi negeri itu sejak resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Olimpiade pada 2001. Padahal mereka sempat diganggu dengan isu hak asasi manusia (HAM) yang cukup menghambat perjalanan obor Olimpiade, kemudian gempa hebat Mei lalu yang menewaskan banyak warga di Kota Shicuan, serta inflasi yang cukup tinggi.

Tiongkok memang berambisi menjadikan Olimpiade di negerinya sebagai pesta olahraga dunia paling hebat dan terbesar sepanjang sejarah. Hal itu mungkin tercapai untuk kategori besarnya pengeluaran dana untuk persiapan. Untuk penyelenggaraan ajang ini, mereka mengalahkan tuan rumah Olimpiade 2004, Athena (Yunani). Dana yang dikeluarkan untuk persiapan hingga penyelenggaraan Olimpiade Beijing mencapai lebih dari US$ 42 miliar atau sekitar Rp 378 triliun, sementara Yunani hanya mengeluarkan dana sebesar US$ 16 miliar atau sekitar Rp 144 triliun. Olimpiade Sydney pun hanya menghabiskan dana US$ 2,6 miliar atau sekitar Rp 23 triliun dengan kurs hari ini.

Menurut BOCOG, untuk membangun sebanyak 12 stadion baru, dibutuhkan dana sebesar 13 miliar yuan atau US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 17 triliun. Dari dana yang disiapkan Pemerintah Tiongkok dan pihak swasta untuk pembangunan stadion tersebut, jumlah terbesar dikeluarkan untuk pembangunan Stadion Utama Beijing yang dikenal dengan julukan sarang burung (Bird's Nest). Stadion utama yang memiliki kapasitas 91.000 tempat duduk, telah dinyatakan selesai bulan lalu.

Tiongkok juga menghabiskan miliaran dolar untuk proyek infrastruktur baru seperti pembuatan terminal bandara berbentuk naga yang membutuhkan dana sebesar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 42 triliun dan pembangunan subway ekstra. Pertengahan Juli kemarin, Beijing telah memperbanyak jalur rel kereta. Sekarang, ada delapan jalur dengan total panjang lintasan mencapai 200 kilometer (sebelumnya 142 kilometer). Jalur baru pertama terhubung dengan terminal (yang juga baru dibangun) bandara Beijing. Terminal ini memang disiapkan sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur Olimpiade.

Pembangunan jalur kereta baru dilakukan karena tingkat kemacetan jalan raya dari dan ke bandara biasanya sangat padat. Perjalanan menggunakan mobil pribadi atau taksi bisa memakan waktu dua jam. Dengan kereta jalur baru, masyarakat bisa pergi pulang bandara hanya dalam waktu 20 menit.

Jiang Xiaoyu, seorang ofisial senior komite penyelenggaraan Olimpiade Beijing, yakin segala persiapan telah dilakukan dengan baik.

Pernyataan senada diungkapkan Direktur Komunikasi Komite Olimpiade Internasi- onal (IOC), Giselle Davies.

Sumber: www.suarapembaruan.com

0 komentar :

Tulisan Terkait: