Menjalankan puasa tentunya akan mengubah pola makan Anda, jika tadinya 3 kali sehari menjadi hanya 2 kali sehari, yaitu saat sahur dan berbuka.
Nah, agar tubuh tetap bugar selama puasa, perlu bagi Anda untuk mengetahui makanan apa saja yang disarankan untuk dikonsumsi dan sebaliknya makanan apa yang sebaiknya dihindari saat menjalankan puasa:
Karena Anda tidak akan minum dan makan sampai saatnya berbuka nanti, usahakan agar cairan yang Anda minum dapat disimpan dengan baik oleh tubuh. Salah satu cara adalah dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung asam lemak esensial, EFA (essential fatty acid) seperti GLA (gamma linoleic acid) yang dapat menambah kekenyalan dinding sel sehingga air tidak lekas ‘bocor’. Jenis makanan yang mengandung GLA adalah sayuran hijau berbiji seperti buncis, kacang panjang, kacang polong dan oyong. Di samping itu Anda juga bisa mengomsumsi suplemen yang mengandung banyak GLA seperti evening primrose, borage dan flaxseed. Ikan juga amat disarankan karena mengandung EFA dalam bentuk omega 3. Untuk amannya, pastikan agar menu puasa Anda mengandung kalori dan protein tinggi, seperti nasi, sayur, buah serta protein hewani seperti daging dan ikan.
Gantilah nasi putih dengan nasi merah. Nasi merah yang berasal dari beras merah memiliki karbohidrat kompleks sehingga proses metabolisme bisa berlangsung secara bertahap, dan tidak memerlukan atau menghasilkan energi berlebihan. Selain itu Andapun akan merasa kenyang lebih lama.
Konsumsilah buah-buahan. Namun buah yang sifatnya diuretic seperti semangka, tomat, mentimun, selada, wortel dan selada air sebaiknya dihindari selama puasa, karena makanan itu membuat cairan tubuh terus menerus keluar.
Hindari makanan pedas dan kaya bumbu untuk sementara, seperti jahe, cabai, lada, yang sifatnya merangsang panas dan menimbulkan keringat. Ini akan mengurangi kadar cairan dalam tubuh Anda.
Hindari makanan yang manis-manis, terutama saat sahur. Makanan manis mengandung kadar gula tinggi, sehingga memicu pemakaian energi lebih banyak. Kondisi ini membuat tubuh cepat merasa mengantuk karena kekurangan energi dan kekurangan asupan oksigen ke otak.
Sumber: www.conectique.com
Nah, agar tubuh tetap bugar selama puasa, perlu bagi Anda untuk mengetahui makanan apa saja yang disarankan untuk dikonsumsi dan sebaliknya makanan apa yang sebaiknya dihindari saat menjalankan puasa:
Karena Anda tidak akan minum dan makan sampai saatnya berbuka nanti, usahakan agar cairan yang Anda minum dapat disimpan dengan baik oleh tubuh. Salah satu cara adalah dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung asam lemak esensial, EFA (essential fatty acid) seperti GLA (gamma linoleic acid) yang dapat menambah kekenyalan dinding sel sehingga air tidak lekas ‘bocor’. Jenis makanan yang mengandung GLA adalah sayuran hijau berbiji seperti buncis, kacang panjang, kacang polong dan oyong. Di samping itu Anda juga bisa mengomsumsi suplemen yang mengandung banyak GLA seperti evening primrose, borage dan flaxseed. Ikan juga amat disarankan karena mengandung EFA dalam bentuk omega 3. Untuk amannya, pastikan agar menu puasa Anda mengandung kalori dan protein tinggi, seperti nasi, sayur, buah serta protein hewani seperti daging dan ikan.
Gantilah nasi putih dengan nasi merah. Nasi merah yang berasal dari beras merah memiliki karbohidrat kompleks sehingga proses metabolisme bisa berlangsung secara bertahap, dan tidak memerlukan atau menghasilkan energi berlebihan. Selain itu Andapun akan merasa kenyang lebih lama.
Konsumsilah buah-buahan. Namun buah yang sifatnya diuretic seperti semangka, tomat, mentimun, selada, wortel dan selada air sebaiknya dihindari selama puasa, karena makanan itu membuat cairan tubuh terus menerus keluar.
Hindari makanan pedas dan kaya bumbu untuk sementara, seperti jahe, cabai, lada, yang sifatnya merangsang panas dan menimbulkan keringat. Ini akan mengurangi kadar cairan dalam tubuh Anda.
Hindari makanan yang manis-manis, terutama saat sahur. Makanan manis mengandung kadar gula tinggi, sehingga memicu pemakaian energi lebih banyak. Kondisi ini membuat tubuh cepat merasa mengantuk karena kekurangan energi dan kekurangan asupan oksigen ke otak.
Sumber: www.conectique.com
0 komentar :
Posting Komentar