25 Agustus 2008

Anjing Rabies Mengganas Di Flores

Dalam dua bulan terakhir, 178 warga di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) digigit anjing rabies. "Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium di Maros, Sulawesi Selatan, delapan anjing positif terjangkit rabies," kata Drh Maria Geong, petugas penyuluh rabies wilayah Flores di Kupang, Senin (25/8).

Populasi anjing di Pulau Flores saat ini dilaporkan terus meningkat hingga 20.000 ekor. Maria Geong mengharapkan masyarakat di Pulau Flores terus waspada terhadap anjing rabies terkait populasinya yang terus meningkat.

Masyarakat petani di Pulau Flores serta pulau-pulau lainnya di Flores bagian timur menjadikan anjing sebagai "teman" untuk menjaga rumah dan ladang dari serangan hama babi hutan serta monyet. Karena kedekatannya ini, masyarakat di sana tak sampai hati membunuh anjing-anjingnya meski di antaranya telah terjangkit penyakit rabies.

Tanda-tanda anjing yang terjangkit rabies itu terdengar dari suaranya saat menggonggong yang tiba-tiba berubah melonglong dan mengeluarkan air liur berlebihan. Anjing juga tampak kebingungan dan terus menggigit benda apa saja yang ditemui.

"Jika sudah ada tanda-tanda seperti itu, kami langsung mengejar dan membantainya dengan parang atau tombak guna menghindari gigitan terhadap warga," kata Valens Masan salah seorang warga pemilik anjing.

Kasus rabies ini sudah berulang kali diberantas oleh Dinas Peternakan, namun tetap saja tidak berhasil karena keterbatasan vaksin anti rabies.

Sumber: www.kompas.com

0 komentar :

Tulisan Terkait: