12 Juni 2008

Berbagai Puisi Kiriman Dari Andika

SaHabAt SeJati
"

SeLalu SayangI saHabatMu...OKeY...!!
"

Kududuk memandangi awan
Awan putih yang menyelimuti bumi
Terbentuk suatu kaimat di hatiku
Kalimat yang ingin kubawa sampai nanti
Termenung aku memikirkanmu
Yang sedang mendukungku di sana
Dukungan yang membuatku berdiri
Berdiri tegak menantang hari esok
Dengan tegar kugapai mimpiku
Mimpi yang susah payah kudapatkan
Mimpi yang kita cita-citakan
Sejak pertama bertemu
Apakah kau bisa terus ada di sini selamanya ?
Untuk menemaniku dalam perwujudan angan yang kita ciptakan...
Dalam hatiku terucap, Terima kasih ...
Untukmu Wahai Sahabat Sejatiku....

Teman?
Mereka yang ada di sekelilingku
Tak pantas di sebut dengan teman
Karena mereka tak pernah ada di sampingku saat aku sedih
Tapi ada di sampingku saat aku senang
Dan juga saat mereka membutuhkan aku
Mereka selalu memanfaatkanku
Memanfaatkan apa yang ada di dalam diriku ini
sebuah anugrah tuhan yang mereka dapatkan
Aku selalu tertawa
walaupun di halam hati
Aku selalu menangis
Setiap saat aku selalu bertanya
Apa suatu saat nanti aku akan
Mendapatkan teman sejati
Teman yang selalu ada di saat apapun

Cintaku, Pergi Lagi
"

iyuth, Aku Sayang Kamu... selalu, kamu...
"

Sekarang apa lagi...
Cintaku pergi, lagi...
kenapa...
bukankah, tlah kupecahkan dinding-dinding ragu dihati.
Bukankah tlah kuantar tetesan embun satu musim.
Tapi kenapa kau tetap pergi...
Kurobek sudah jaring angin
yang terbentang dari timur hingga barat,
dari pagi kembali pagi.
Bukankah tlah kuhela, ego yang tak kau suka.
telah pun kuseret mentari tujuh warna yang kau minta.
tapi kenapa, kau tetap pergi...
Tak cukupkah kau lihat bumiku basah dengan tangis.
Tak sampaikah gema rintih hati perih tak terobati.
Terulang lagi...
titipkan saja rindu itu pada awan dikejauhan, agar akal tidak curiga dengan rasa yang mengidap dihati.
Biar angin Mamiri yang membawanya keperaduan langit.
Hingga nanti senja...
Membawa malam...

katamu cinta
"

andika
"

perih ini
sakit ini
luka ini
katamu cinta

penyiksaan
pengkhianatan
kegelapan
katamu cinta

alasan mu hanya cinta
katamu ini cinta
katamu itu cinta
apa cinta sebenar nya?

aku manusia yang tak sempurna
bukan malaikat cinta
bila sedih aku menangis
dan pabila terluka aku berdarah

apakah cinta harus sempurna?
tidak,cinta itu menyempurnakan
menyempurnakan hati yang setengah
menyempurnakan kebahagiaan

karena tanpa cinta dunia hilang
tertinggal batu nisan

permintaan seorang sahabat
"

for my beloved brother n sister
and all my fren in the world
"

awan mendung digerakkan angin.
mungkin kan hujan, batinku...
tak seorang pun tahu raut langit kala itu...
sampai kau datang dan menaruh tangan di sebagian pundakku, lalu berkata:

Janganlah kau duduk di atasku karena kau bukan tuhanku
ataupun duduk di bawahku karena kau bukan hambaku
duduklah di sampingku karena kau sahabatku

kurasa ku pernah mendengarnya...
entah mungkin ku baca di sebagian novel cinta?
yang jelas satu hal yang ku pahami
bahwa hati ini lega
secerah raut langit yang bahagia

puisi untuk sahabat

sepertiga purnama kendarai malam
dalam gelap dalam derap kesendirian
tempat angin menabur desahnya
tempat dewadewi suara menabur kesunyian
dalam sepi semua mulai diam
lalu aku memikirkanmu,
duhai sahabat penaku...

mungkin kita tak pernah sekalipun menyapa
kita tak pernah mengisi penuh
cangkir persahabatan kita dalam satu ruang
kita belum pernah saling bicara
ataupun menunjuk bintangbintang yang sama
namun kau adalah kebahagiaan
saat hariku sedang cerah
dan kau pemberi semangatku
saat aku sedih dan gelisah
seperti purnama memuji sinar mentari
akupun menghargaimu selayaknya pelangi
seperti pasir putih yang memandang laut berawan
akupun mengagumimu selayaknya 4 musim

waktu yang terus melaju
terus berpacu
dan kita semakin menua
kulit ini semakin kering
semakin pucat sepucat malam dingin
napas kita kian memendek
pandangan kita memudar
sepudar kabutkabut di pegunungan

namun sahabat,
tetaplah menjadi bagianku
tetaplah mengiringi langkahku


kau dan aku serta dia..

Nikmati waktu saat kita duduk di gunung
Kau dan Aku
Dalam dua muka dan dua kelamin — dengan satu nafsu
Kau dan Aku.
Warna-warni bunga dan nyanyian burung memberi obat keinginan
segera kita menuju ke tanggul sawah yang tinggi
Kau dan Aku.
Nanah darah neraka keluar memandang kita
Kita akan menunjukkan perangai pada mereka
Kau dan Aku.
Kau dan Aku
dengan tiada ‘Kau’ atau ‘Aku’,
akan menjadi satu melalui rasa kita
Bahagia, aman dari omong-kosong
Kau dan Aku.
Burung jalak yang hitam dari neraka akan iri pada kita
Ketika kita akan bercumbu sedemikian rupa
Kau dan Aku.
Ini aneh, bahwa Kau dan Aku, di sudut sana
Keduanya dalam satu nafas
Kau dan Aku

By : Andika

0 komentar :

Tulisan Terkait: