18 Mei 2008

Kiras Bangun Pahlawan Nasional Dari Tanah Karo

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Rabu menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Tiga tokoh Indonesia dan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera kepada Gubernur Sumatera Utara Rizal Nurdin, korban kecelakaan Mandala September 2005.



PAHLAWAN NASIONAL: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan Plakat Pahlawan Nasional kepada ahli waris almarhum Kiras Bangun (Garamata), salah seorang Tokoh Pejuang melawan Kolonalisme di Sumatra Utara di Istana Negara, Jakarta, Rabu.



Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputera itu dilakukan Kepala Negara di Istana Negara, Jakarta, yang dihadiri oleh sejumlah anggota Kabinet Indonesia Bersatu, termasuk Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menko Polhukkam Widodo AS, Menko Perekonomian Aburizal Bakrie, Menag Maftuh Basyuni, Menhan Juwono Sudarsono, Menlu Hassan Wirajuda, dan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.


Ketiga gelar Pahlawan Nasional tersebut dianugerahkan kepada Kiras Bangun atau dikenal sebagai Garamata (1852-1942) pejuang asal karo, Sumatera Utara; Bagindo Aziz Chan (1910-1947), pejuang asal Sumatera Barat; dan Andi Abdullah Bau Massepe (1918-1947) asal Pare-pare, Sulawesi. Sementara itu, tanda kehormatan Bintang Mahaputera Utama diberikan kepada Gubernur Sumut, alm.


Mayjen TNI (Purn) Tengku Rizal Nurdin, yang dianggap pemerintah pusat telah berjasa besar melaksanakan pembangunan daerah dengan hasil yang dinilai sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumut pada khususnya. Anugerah gelar


Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputra untuk keempat tokoh itu disampaikan Presiden Yudhoyono kepada para ahli waris masing-masing dalam rangkaian acara peringatan Hari Pahlawan 10 November tahun 2005 dan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 082/TK/Tahun 2005 tanggal 7 November 2005.

sumber: www.tanahkaro.com

0 komentar :

Tulisan Terkait: